2.08.2010

She's Not My Girlfriend

Guy (G): Habis bercinta dengannya.
Saya (S): Pacar kamu?
G: Ga lah..sama TTM saya.
S: Kamu bercinta juga dengan pacarmu?
G: Oh, no.. Big big no. 
S: Kenapa?
G: Saya terlalu sayang dengan pacar saya, saya ingin menjaganya.
S: Tapi kenapa kamu bercinta dengan perempuan lain?

Saya menjumpai kondisi tersebut di beberapa teman saya. Mereka tidak bercinta dengan pacar mereka namun melakukannya dengan perempuan lain dengan frekuensi yang cukup tinggi. Alasannya karena mereka terlalu menyayangi pacar mereka dan ingin menjaganya. Saya tidak puas dengan jawab tersebut. Kemudian saya melakukan survey kecil. Tentunya respondennya lelaki.

"Menurutmu, apa alasan seorang lelaki yang memiliki pacar, memilih untuk bercinta dengan perempuan lain dan bukan dengan pacar mereka?" 
Dari sekian banyak respon yang saya dapatkan, saya mengelompokkannya menjadi dua hal:
  1. Sensasi, ini membuat mereka "hidup". Memberikan warna tersendiri dalam diri mereka. Bercinta dengan pacar tidak lagi memberikan sensasi. Analoginya: Makan di luar terasa lebih menyenangkan daripada makan di rumah. 
  2. Sifat egois lelaki. Lelaki menginginkan apa yang menjadi milik mereka tetap terjaga, tidak rusak. Namun, kebutuhan biologis mereka tetap terpenuhi. Analoginya: Merokok di kamar, membuat kamar saya bau tidak sedap. Jadi saya memilih merokok di kamar teman saya, toh teman saya tidak keberatan.
Tulisan ini saya buat bukan untuk menyalahkan lelaki atau bersikap nyinyir terhadap kelakuan mereka, namun tulisan ini saya tujukan untuk para perempuan, kaum saya agar lebih waspada dan menggunakan rasio dengan optimal bila menghadapi kondisi seperti ini. 
Bercinta bagi perempuan menekankan pada aspek emosional, keintiman dan tentunya ada harapan yang cenderung tinggi yang menyertai. Biasanya, paska bercinta, perempuan merasa lebih tergantung dan ingin lebih dekat dengan partner bercinta mereka. Makan malam romantis, nonton film, jalan-jalan sore di taman, pesan-pesan mesra yang penuh perhatian, telepon-telepon rutin yang bersifat pribadi bahkan harapan kelak mereka akan menikah. Saran saya, bila Anda melakukannya bukan dengan pasangan resmi Anda, LUPAKAN itu semua. Lelaki, sangat bisa tidak melibatkan emosi mereka dalam aktivitas ranjang karena mereka melakukannya untuk memenuhi dorongan kebutuhan seks mereka yang mendominasi kehidupan mereka. Apa jadinya bila Anda melibatkan emosi namun partner bercinta Anda tidak memilikinya? Just another heart broken.

Di Indonesia, aktivitas seks pranikah belum sepenuhnya diterima walau fenomenanya sangat luar biasa. Itu kebijakan lain di luar kendali saya. Hanya saja, saya mencermati bahwa para pelaku seks pranikah, terutama perempuan, tidak dibekali kemampuan khusus untuk menghadapi resiko-resiko paska melakukannya. Dampaknya, banyak perempuan yang kemudian mengalami depresi karena aktivitas seks yang mereka lakukan. Bukan saya merasa ahli dan sok-sokan pakar dalam hal seperti ini, namun ada beberapa hal yang sebaiknya Anda, kaum perempuan tahu, terutama bagi new comer di dunia cinta bercinta, diantaranya:
  • Seks pranikah, merupakan sebuah pilihan. Ketika Anda memilih, Anda HARUS SIAP dengan segala resikonya.
  • Gunakan rasio, bukan rasa. Jika Anda ngotot menggunakan rasa, silakan. Dan nikmati dampaknya.
  • Apabila Anda melakukannya dengan lelaki yang bukan pasangan resmi Anda, JANGAN PERNAH BERHARAP bahwa lelaki tersebut akan menjadi pasangan Anda.
  • Jangan menyimpan nomor telepon partner bercinta Anda dan jangan pula memberikan nomor telepon Anda padanya.
  • JANGAN MENCOBA, JIKA ANDA TIDAK MAMPU
Seseorang mengatakan bahwa seks itu berharga, jadi pergunakanlah hanya pada waktu yang tepat. Saya setuju. Sangat setuju. Jadi, pertimbangkan benar kapan waktu yang tepat bagi Anda karena sama seperti penerapan aturan di berbagai toko: BARANG YANG SUDAH DIBELI, TIDAK DAPAT DITUKAR.

6 komentar:

AnginHujan mengatakan...

coba aaaah.. kayaknya seru :p

Anonim mengatakan...

Siap dengan segala konsekuensi :) LUAR BIASA!!!!!

Anonim mengatakan...

jadi perempuan harus pintar.....

debbienaomi mengatakan...

pada kenyataannya saya pikir perempuan memang harus menjaga dirinya sendiri, bukan sekedar bagaimana seorang laki-laki menjaga perempuan yang dicintainya.

aneh juga bagaimana laki-laki menjaga perempuan-nya dengan tidak bercinta sementara dia bercinta dengan perempuan lain. kalau hal itu terjadi, saya pikir si laki-laki lupa untuk menjaga hati perempuan-nya.

Anonim mengatakan...

seorang pria yang memilih bercinta dengan perempuan lain selain pasangannya sebetulnya terlalu naif dan bodoh untuk mengakui bahwa dia ingin berselingkuh. perempuan yang diselingkuhi terlalu naif menilai seks harus dilakukan demi cinta. si selingkuhan juga terlalu naif menilai bahwa cinta dan seks bisa dipisahkan seperti air dan minyak. jadi bukankah perempuan dan pria itu sebetulnya bisa sama-sama bodoh...

Anonim mengatakan...

Seorang pria pernah juga bercerita ke saya tentang hal ini. tentang dia yang sering bertualang cinta kemana mana, dan kemudian pergi. hilang.
saya : apa lo ga kasian sama tuh cewek?
dia : kan suka sama suka.
saya : trus lo suka?
dia : ya suka.
saya : kenapa ga diseriusin aja?
dia : buat apa beli sapi kalo bisa dapet susu gratis.
saya : err..

intinya.. jangan mau disamakan sama sapi. :p

Posting Komentar