11.02.2009

My Beautiful Life

Saya sedang menunggu dosen, biasa lah, giliran saya tepat waktu, dosennya telat banget. Nanti giliran saya telat lima menit, eh, dosennya awal banget datangnya. Kalau sekarang ini, saya dijanjikan jam 10, tapi ternyata beliaunya ada rapat sampai jam 1. Baguuuuus.. Mau balik ke kos, nanggung. Akhirnya, pergilah saya ke perpustakaan, ngeblog aja lewat komputer sewaan perpus yang tarifnya amit-amit mahalnya. Dan komputernya berdebu!!!! Hahahahaha..jarang yang pake, saking mahalnya..

Memang sih, sekarang awal bulan, tapi masih saja saya bokek. Kiriman biasa datang tanggal 5 tiap bulan. Dan tanggal tersebut masih 3 hari lagi. Tersiksanya saya, mengingat bokek saya ini sudah genap seminggu hingga hari ini. Ditambah 3 hari ke depan, pas 10 hari. Sempurna..

Sebenarnya, di ATM masih ada saldo 150 ribu. Tapi, itu sudah teralokasikan semua. 100rb untuk bensin si ganteng yang lumayan agak boros tapi meskipun demikian saya masih belum bisa mengganti si ganteng dengan yang lebih irit karena belum ada duitnya laaaaaaah..50 ribu untuk fotokopi segala macam yang ada hubungannya dengan the'shit' saya. Sudah, ludes saldo terakhir saya. Mana ga punya tabungan lagi..

Tapiiiiii..ada yang unik selama saya bokek 7 hari itu. Saya tetap ga pernah ga makan apalagi sampai kelaperan. Bokek memang, tapi perut kenyang terus. Kekenyangan malah seringnya. Ada aja yang ngasi makan di saat-saat genting ini. Beberapa ini contohnya:

1. Bokek hari pertama, teman saya meminta tolong dijemput di bandara, pulangnya, dia traktir saya sarapan. Lumayan, saya hanya tinggal mikir buat beli makan siang (kalau sedang bokek, biasanya, makan cukup dua kali sehari).

2. Bokek hari kedua, saya ngubek-ubek boks di dapur, dan saya menemukan sereal plus susu yang bisa digunakan untuk sarapan hingga 3 hari. Lumayan, untuk sarapan, ga usah mikir, setidaknya untuk 3 hari berikutnya lah.

3. Bokek hari ketiga, kondisinya mulai gawat, karena ransum hanya bisa untuk sarapan ajah, makan siangnya ga ada. Akhirnya, terpaksa mengeluarkan jurus andalan, memeras. Hahahahahahaha.. "Aku ga punya duit nih, buat makan. Bokek. Mau ga si traktir aku..?" Hohohohohoho..karena di kos saya paling tua, pastilah teman kos saya mikir dua kali buat nolak saya. "Iya, mbak. Aku traktir, tapi yang murah aja yaaa.." Ga masalah, makan 5 ribu pun di Jogja sudah sangat mengenyangkan kalau kepepet.

4. Bokek hari keempat, saya pergi ke luar kota untuk 3 hari 2 malam dengan akomodasi ditanggung. Waaaaaaaah, lumayan untuk urusan perut, terjamin hingga bokek hari keenam. Sebenarnya saya ke luar kota ini mau mencari penyambung nyawa sampai uang kiriman datang, tapi karena satu dan lain hal, kerja (cukup) rodi saya dengan perjalanan yang (cukup) melelahkan karena jarak kotanya (cukup) jauh, saya hanya bisa membawa pulang 50 ribu. Hhmmmpppfffhhh.. Kecewa sebenarnya, karena (sangat) jauh dari harapan.

5. Bokek hari ketujuh, ada sedikit suntikan dana 50 ribu hasil berakit-rakit ke luar kota. Namun ternyata, uang tersebut hanya bertahan satu hari. Ternyata, saya punya utang 25 ribu. Saya bayarlah itu hutang. Sisanya saya gunakan untuk makan dua kali dan minum es (esnya ini yang lumayan mahal, 7500. Kalau lagi bokek, es harga segitu, tampak mahal..)

6. Bokek hari kedelapan, ternyata, ada yang ngirimin saya teri medan matang plus tante membawakan saya ayam goreng utuh satu ekor. Ya oloooooooooooooooooooh, indahnya hidup saya ini. Tinggal masak nasi, makan lah saya dengan nikmatnya. Untungnya, ransum beras masih mencukupi untuk makan 5 hari ke depan.

See..saya tetap belum pernah merasakan kelaparan meskipun dompet saya kosong song dan benar-benar kosong. Selalu ada saja yang mengenyangkan perut saya dengan cara yang tidak saya duga. Ya meskipun beberapa ada yang karena saya memelas si..namanya juga usaha.. Hahahahahaha..

Apa yang saya pelajari dari 8 hari terakhir hidup dalam ketiadaan uang sama sekali?

Saya belajar, bahwa saya ternyata, memiliki Tuan yang luar biasa yang memelihara saya. Tuan saya itu tidak pernah menelantarkan saya, Tuan saya tidak akan pernah membiarkan saya menderita. Tuan saya itu menjaga saya.

Saya bukan orang yang taat pada agama dan sangat jauh dari kesan agamis. Bahkan saya sering bersitegang dengan keluarga saya terkait dengan seringnya saya absen melakukan ibadah agama saya. Pokoknya, saya ini, orang suka bilang, setannya setan lah. Tapi, saya meyakini bahwa sesetan-setannya saya, Tuan saya sangat mencintai saya. Dan saya sangat bersyukur karenanya. Hal-hal kecil yang tampak sepele mungkin bagi beberapa orang, tapi ketika saya melihat bahwa saya masih
bisa bertahan dalam kondisi tanpa uang dan tidak pernah merasa kelaparan, itu bukti bahwa Tuan saya menjaga saya. Hal tersebut lah yang hingga kini masih membuat saya memiliki keyakinan, bahwa hanya Tuan saya lah yang berkuasa dalam kehidupan saya. Lainnya, maaf ya, lewaaaaat.. Cuma Tuan saya yang bisa mengakhiri hidup saya. Jadi, sebelum Tuan saya mengatakan hidup saya berakhir, ya saya akan tetap hidup, meskipun dompet kosong melompong, ga ada duit buat beli makan, saya (akan) tetap hidup. Daripada ya, punya banyak duit, mau beli makan di mana aja, apa aja dan kapan aja, tapi Tuan saya bilang hidup saya selesai, ya selesai aja kan. Ga ada guna juga uang saya yang seabrek-abrek, toh saya udahan ini.
Bagi saya, sesuatu yang kecil dan tampak tak berarti lah yang sering membuat hidup saya indah dan sangat bermakna. Saya sering mendapatkan bayak refleksi singkat namun sangat dalam artinya bagi diri saya. Saya mencintai diri saya dan juga hidup yang telah diberikan Tuan saya. Saya mensyukuri setiap nafas saya. Pokoknya, saya bahagia lah..itu intinya.. 

7 komentar:

AnginHujan mengatakan...

Tuhanlah gembalaku, ku tak akan kekurangan,
ia membaringkanku di padang hijau,
ia membimbing aku pada air tenang,
ia menuntun aku di jalanNYA yang benar,

Ya berbahagialah selama bisa mendapatkan kenikmatan dalam hidup :)

Unknown mengatakan...

makane kalo di suruh mama ke gereja ya ke gereja.....jangan males malesan.....
nanti ga ada yang traktir tahu apa pizza lhoo

Anonim mengatakan...

Haaaa... yg pasti aku gak akan mentraktirmu,,
Aku maw beli rumah, jd mending nabung drpd buang uang percuma (cth: mentraktirmu apapun bentuknya)
Hahahahahahaaaa...

Jeng Toet mengatakan...

tapi kan ga ada korelasi antara ke greja sama ditraktir pizza, fresky..aneeeeeeeeeeeeeh..:p
wid, traktir aku satu mangkok mie ayam ga akan mengganggu program bli rumahmu kok..yakin d sm aku..coba aja..:)

Anonim mengatakan...

Eh, mi ayam ceker yg dkt... halah dkt SMP brapa itu, yg dkt Papa Ron's, itu enak lho... (walopun aku gak makan cekernya)
Aku byasanya makan yg 1,5 porsi. Tp mahal, jd aku emoh nraktir kmu di sana... hahaha...

Miss Chubby mengatakan...

Tuanmu masih memeliharamu...
Tuanmu masih inget sama kamu...
Tuanmu masih menyempatkan diriNya memberi makan kamu...
Kenapa kamu ga bisa menyempatkan diri untuk bersekutu di rumah Tuanmu???

Jeng Toet mengatakan...

dear, santet..i have my own way..nyante aja..rumah Tuanku ada dimana2..jgn t'batasi dengan pondasi dan semen..:p

Posting Komentar