6.01.2010

The Princess



Sang Putri menangis. Air mata yang tertahan akhirnya meluncur deras semalam. Pagi ini pun, sang Putri masih menangis walaupun tidak sekencang tadi malam. Hati sang Putri terluka sekian kali. Tidak pernah terbersit dalam benak sang Putri untuk membiarkan hatinya kembali tersakiti oleh apa yang orang bilang itu cinta. Hati itu sudah cukup lama terlindungi, luka itu sudah kering sepertinya, maka sang Putri pun mencoba kembali mengenalkan hatinya pada sebuah rasa yang menciptakan kehidupan, hasrat dan keindahan. Terpuruk dalam sebuah paranoid, self blamming dan rasa tidak percaya diri cukup membuat sang Putri jengah. “Tidak baik untuk hatiku,” ujar sang Putri. Dan sang Putri dengan susah payah kembali berdiri dari keterpurukan itu.  

“Kamu menarik, kamu pintar, kamu menyenangkan, kamu loveable, kamu memiliki segalanya. Tidak pernah ada cukup alasan untuk membuatmu merasa tidak pantas untuk dicintai,” begitu sahabat-sahabat sang Putri memberikan semangat. Mengembalikan rasa percaya diri yang tercecer. Sang Putri pun tersenyum, “Waktunya kembali membuka hati untuk Pangeran.”

Kali ini, sang Pangeran berdiri di sana. Dengan segala kemapanan hidup. Kematangan pribadi. Pesona diri. Kejantanan lelaki. Sang Pangeran tersenyum, dan sang Putri tahu, hatinya telah tertambat. Tak lama sang Pangeran pergi. Entah mengapa, sang Putri merasa gelisah. Tidak lama, kegelisahan sang Putri terjawab. “Apakah aku memenuhi kualifikasinya? Aku hanya tidak ingin mengecewakannya. Apa aku cukup berharga untuknya?” sang Pangeran berkata pada seorang sahabat sang Putri. Seribu satu jawaban yang diberikan sahabat sang Putri pada sang Pangeran tidak cukup mampu membuat sang Pangeran sadar bahwa hati sang Putri telah tertambat padanya. Dan sang Pangeran pun pergi, meninggalkan sang Putri yang kembali terluka. Hanya saja kali ini, ada air mata di wajah sang Putri.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

"Everybody has their own beauty but not everybody see it".
Slogan itu sebagai hadiah Sang pangeran buat Sang putri, Sang pangeran paham hati dia-pun tlah tertambat pada Sang putri, Sang pangeran sadar akan keterbatasan dia sebagai manusia yang tidak sempurna. Dalam kepergiannya ke negri Cina, Sang pangeran mendapatkan semangat kata2 bijak yang mengatakan :
“Do not serve your negative feelings. Drive away immediately. Get used to maintain positive thoughts, positive attitude, and positive action. By doing so we will live this life full of gratitude, encouragement, and tremendous success!”,
“Jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!”

Tak ada manusia yang terlahir sempurna, Jangan kau sesali, segala yang telah terjadi. Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat. Seakan hidup ini Tak ada artinya lagi Syukurin apa yang ada, hidup adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik.

TUHAN pastikan menunjukkan kekuasaan kebesaran dan kemuliaanNYA.
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.

Satu asa dalam diri Sang pangeran sepulang dari negeri seberang, dia dapat menjadi pelindung, penyemangat, penjaga hati buat Sang putri senantiasa. Hingga Sang putri pun boleh berkata thank my Lord....

Posting Komentar