7.18.2010

ANGER


Dia bilang saya super manja dan kekanak-kanakan. Dia bilang tidak semua yang saya ingin bisa saya dapatkan. Dia bilang skeptis saya sudah keterlaluan. Dia bilang itu cuma perasaan bukan realita. Dia bilang saya harus selalu jadi diri saya sendiri. Dia bilang saya terlalu banyak mengeluh. Dia bilang saya mudah sekali ngambek. Dia bilang dia sedang melakukan sebuah terapi untuk memperbaiki perilaku saya. Dia bilang dia tidak bodoh ketika memutuskan terapi apa yang cocok buat saya. Dia bilang bahwa sikap oposisinya terhadap saya itu disengaja.




Dia juga yang membuka namun lupa menutup. Dia juga yang meminjam tapi lupa mengembalikan. Dia juga yang datang dan pergi sesuka hati. Dia juga yang hadir antara ada dan tiada.

Dia lupa saya punya rasa. Dia lupa bahwa segala sesuatu bisa dikomunikasikan. Dia lupa bahwa saya sering dikelilingi sepi. Dia lupa bahwa saya membutuhkannya.

Dan saya..menangis saat ini..karenanya..untuk kesekian kali..

Dan saya..sekali lagi merasa bahwa ini seharusnya tidak perlu..

Dan saya..butuh bukti, bukan janji..

Dan saya..hanya bisa mengatakan fuck..

Dan saya..sangat marah padanya..

0 komentar:

Posting Komentar