7.03.2010

Beautiful Lunch

Anda pasti tahu rasanya ketika Anda menunggu seseorang, sekian lama, sambil kelaparan, dan di menit terakhir orang yang Anda tunggu membatalkan janji dengan Anda? Rasanya Anda bisa lakukan apa saja untuk membunuh orang tersebut saat itu juga. Begitu juga dengan saya. Hufthuft.. Di tengah rasa lapar yang menggila bercampur dengan emosi jiwa, saya menjelma menjadi manusia tanpa hati karena seorang membatalkan janji makan siang di menit terakhir. Makan siang bayangkan makan siang! Aktivitas pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan pokok semua manusia!!!!! Saya sudah menanti, membayangkan menu makan siang saya yang merasuk sukma. Yang tidak setiap hari bisa saya nikmati. Menu makan siang yang rela saya tukarkan dengan nyawa saya saat ini. Dan tiba-tiba batal. Hadaaaaaaaaaaaaaaaaah.. Saya pun rela mengosongkan perut saya dari pagi demi makan siang ini. Berharap saya akan dapat menampung menu yang sangat banyak siang ini. Dan ternyata tidak terwujud. Sangat wajar saya bisa membunuh. Terutama membunuh orang yang membatalkan janji makan siang ini.




Saya pun mengirimkan sms ke teman dekat saya: “Ga jadi lunch, ada jadwal ngajar tiba-tiba. Baru aja ngabari.”
Teman saya membalas: “Woooh, kemampleng tenan memang. Sabar, sabar, tan.”
Saya: “Harus memahami lagi berarti?”
Teman Saya: “Sabar, sabar.”

Orang yang membatalkan janji makan siang ini bilang semua hal selalu membuat saya kesal. Termasuk dia juga itu, membuat saya kesal. Saya sudah mau mati kelaparan menunggunya. Wajarlah ya kalau saya kesal. Dan tahu apa respon orang ini ketika saya komplain tentang pembatalan janjinya yang seenaknya sendiri:
“Kalau mau nunggu ya agak siangan, cantik. Paling jam 2 – 3 an aku kelar.”
Manis bukan responnya? Panggil cantik segala. Memang dengan memanggil saya cantik, rasa lapar saya berganti dengan rasa kenyang? Yang lebih indah lagi adalah alternatif waktu pengganti yang dia tawarkan. Jam 2 – 3 an!!!!!! Siangnyaaaaaaaaaaaaa.. Hadah, hadah, hadah..duh, Gusti..

Saya sudah mau mati saja gara-gara kelaparan. Anak kos pula. Ga ada stok makanan. Mau keluar cari makan, panasnya aje gile. Sepertinya mending saya tidur saja lagi. Bangun sorean, baru cari makan. Dan dalam tidur saya, akan saya mimpikan orang yang membatalkan janji makan siang saya. Dalam mimpi, saya akan lakukan mutilasi padanya. Kalau perlu habis saya mutilasi, saya blender. Biar lembut sekalian tidak bersisa. Saya campur dengan telur lantas saya goreng. Saya jadikan menu makan siang saya.


picture was taken from www.gettyimages.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

dan aku stres berat setiap jumat kalo mau makan siang...telat dikit, semua tempat makan tutup karna menghormati yg mau sholat jumat...

Posting Komentar