3.13.2009

Writing as Therapy

Seorang teman memberikan masukan tentang tulisan saya. "Kok topiknya berkisar tentang lelaki dan kemarahan ya..Coba deh ganti topik yang lain biar lebih variatif." Saya mencoba, muncul lah satu tulisan yang sama sekali bukan tentang lelaki atau kemarahan. Hasilnya, saya kok tidak merasa puas. Rasanya tulisan itu sama sekali tidak menggambarkan diri saya. Jadi, saya memutuskan, saya akan kembali menulis tentang lelaki atau kemarahan atau mungkin topik yang selalu menarik, seks. Agar dengan menulis, saya bisa menyalurkan energi saya yang berlebih-lebih tanpa menyakiti orang lain secara langsung. Lagipula, menulis juga menjadi ajang katarsis saya, ajang melepaskan emosi, baik emosi negatif maupun positif. So, my dear friend, let me write about my favorite topics, man, anger and also sex.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

keep on writing!!! i'm enjoying it...dont give up. you go girl...

oLiPh mengatakan...

kalo aq sih suka2 aja dgn tulisan2mu di blog ini bun...soalnya menggambarkan dirimu banget gt lhoo...the one whose not afraid to speak freely bout man and sex.

riri_cendana mengatakan...

tut...baca tulisanmu..jadi pengen bisa nulis juga..kadang kita bisa lebih jujur lewat tulisan...daripada pakai kata2..

Posting Komentar